pemilihan ketua osis sebagai pendidikan karakter

Selasa, 15 Mei 2012

Setiap tahun, sebuah lembaga pendidikan (SMP dan SMA) melaksanakan kegiatan pemilihan ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Pergantian kepemimpinan dilingkup sekolah tersebut merupakan bagian dari praktik demokrasi siswa.

Demokrasi ala siswa berarti dari siswa oleh siswa dan untuk siswa. Sehingga, praktik demokrasi tidak melulu hanya berlaku di desa saat pemilihan petinggi (pilpet), di kabupaten dan provinsi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) dan ibukota saat pemilihan presiden (pilpres).

Dalam praktiknya sama dengan pelaksanaan di pemerintahan, mulai proses pencalonan, kampanye, pemilihan hingga menjabat. Bedanya, jika menjabat sebagai petinggi, bupati, gubernur dan presiden lamanya hingga lima tahun sementara menjadi ketua OSIS hanya selama satu tahun.

Meski demikian, praktik demokrasi di sekolah mesti dirancang sesuai dengan pemilihan umum sungguhan. Tahap awal, siswa bisa disosiliasikan pentingnya pendidikan kewarganegaraan (PKn) dengan menghadirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan sosialisasi.

Tahap berikutnya, proses pemilihan sekolah bisa direkayasa laiknya Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sedangkan tahap terakhir adalah pelaksanaan menjabat. Adapun pembina OSIS bertugas memantau proses kepemimpinan yang dijalankan selama satu tahun.

Praktik demokrasi di bangku sekolah merupakan wahana bagi peserta didik untuk belajar akan pentingnya civic education (pendidikan kewargaan). Meski hanya belajar, siswa akan mengetahui dan memahami pentingnya seorang pemimpin. Selain itu, praktik menyalurkan aspirasi yang Langsung Umum Bebas Rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil).

Oleh karenanya, manakala siswa telah meninggalkan banggu sekolah dan beranjak usia 17 tahun ia tidak segan-segan menyampaikan aspirasi politiknya melalui pemilihan umum. Sehingga, tidak ada generasi yang golput maupun acuh tak acuh dengan sistem perpolitikan di negeri kita ini.


sumber::
http://komunitaspendidikan.com/index.php/forum/praktik-demokrasi-ala-siswa/152 

18 karakter bangsa

1.        Religius  : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
·         Merayakan hari besar Fasilitas
·          ibadah
·         Berdoa di kelas
2.      Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
·         Kantin kejujuran
3.      Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4.      Disiplin : Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
·         Tata tertib sekolah
·         Hadir tepat waktu
5.      Kerja Keras : Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6.      Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
·         Karya baru atau modifikasi
7.       Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8.      Demokratis : Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
·         Pemilu
·         Pemilihan osis
9.      Rasa Ingin Tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.
·         Media komunikasi
10.   Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
·         Upacara rutin
11.     Cinta Tanah Air : Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
·         Produk dalam negri
·         Foto pres wapres garuda
12.    Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
·         Memberi penghargaan
13.    Bersahabat/Komunikatif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14.    Cinta Damai : Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15.    Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
·         Kunjungan perpustakaan
16.    Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
·         Kamar mandi, tempat cuci tangan
17.    Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
·         Aksi sosial
18.    Tanggung-Jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

kantin kejujuran


Seberapa pentingkah kejujuran menurut anda ? Bagi saya kejujuran sangat penting dan harus menjadi budaya kita. Jika kita tidak berlaku jujur maka kita akan merugikan orang lain dan diri kita sendiri. Untuk membentuk karakter bangsa yang baik, kejujuran perlu ditanamkan sejak dini. Agar penerus bangsa ini mempunyai karakter yang baik sehingga dapat memperkecil kemungkinan orang berkorupsi.
                Bagaimana caranya membentuk karakter siswa agar menjadi orang yang jujur ? Untuk membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang jujur dapat diterapkan dengan banyak cara, salah satunya dengan adanya kantin kejujuran di sekolah-sekolah. Seperti halnya kantin kejujuran yang ada di SMA NEGERI 3 SALATIGA. Kantin kejujuran ini dapat melatih mental siswa untuk berlaku jujur. Jikalau kantin kejujuran di sekolah tersebut masih terus berjalan dan mendapatkan untung, maka karakter siswa di sekolah tersebut sudah baik.
                Dengan diberlakukannya kantin kejujuran ini , banyak tanggapan-tanggapan positif dari para siswa. Ada yang mengaku terlatih kejujurannya melalui kantin  ini. Adapula yang senang karena di kantin ini tidak hanya menjual makanan dan minuman, di kantin ini juga menjual alat tulis. Banyak sekali manfaat dari kantin kejujuran ini.
                Keberadaan kantin kejujuran ini selain melatih siswa agar berlaku jujur, juga untuk menguji seberapa baik karakter siswa SMA NEGERI 3 SALATIGA. Namun, mengapa harus ada  guru yang berada di sana ? Walaupun mungkin tidak mengawasi siswa, namun keberadaan guru di sana seolah berjaga untuk mengawasi siswa. Tidak diperlukan juga pemasangan CCTV. Karena kalau siswa diawasi sama dengan tidak memberikan kepercayaan kepada siswa . Bagaimana kejujuran siswa dapat terlatih dan teruji jika siswanya saja masih terus diawasi ?
                Inti dari semua ini adalah kejujuran. Kejujuran itu sangat penting. Bahkan di jaman sekarang ini sulit menemukan orang yang benar-benar berlaku jujur. Dengan kantin kejujuran diharapkan dapat mendidik karakter siswa menjadi pribadi yang jujur. Agar dapat meneruskan bangsa ini dan dapat membawa bangsa ini ke dalam perbaikan. 

Salatiga Vokasi Karya Anak Bangsa

Dalam rangkaian peringatan Hari Pedidikan Nasional Kota Salatiga Tahun 2012, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga sejak tanggal 12 - 13 Mei 2012 mendeklarasikan Salatiga Kota Vokasi. Beberapa kegiatan diselenggarakan sebagai pendukung adalah: seremoni deklarasi Salatiga Kota Vokasi, Parade Drumb Band TK, SD, dan SMP, Expo Gelar Karya Produk Siswa SMK dan Hasil Penelitian Ilmiah Siswa SMA, Lomba Kompetensi Siswa SMK, Peresmian Teaching Factory dan Bussinees Center, Pemasaran Tamatan (Job Fair), serta Pentas Seni TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Adapun tempat kegiatan menyebar di beberapa titik yaitu Lapangan Pancasila, SMK Kristen BM, Gedung Hati Beriman, dan Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga, serta Gedung Teaching Factory di Jl. Kridanggo.
Beberapa hal yang disampaikan Walikota dalam sambutannya antara lain pembanguan pendidikan nasional meletakkkan 3 isu strategis yaitu: pemerataan akses pelayanan pendidikan, peningkatan mutu, evaluasi, dan daya saing, serta penguatan tata-kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.


"Pemkot Salatiga berupaya untuk meningkatkan daya saing peserta didik dengan berbagai program dan kegiatan antara lain deklarasi Salatiga Kota Vokasi. Deklarasi ini merupakan upaya Pemkot dalam rangka merealisasikan memorandum of understanding antara Mendiknas, Gubernur Jawa Tengah serta Bupati/Walikota se-Jawa Tengah pada tahun 2008 di Surakarta," tambah Yuliyanto.
Sementara itu tujuan deklarasi Salatiga Kota Vokasi adalah mengapresiasi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang telah dilaksanakan SMK dan sederajat, mengoptimalkan pembelajaran praktek dan kewirausahaan bagi siswa sehingga tercipta enterpreneur yang terampil.
Sementara itu daya dukung Salatiga Kota Vokasi adalah: ada satu SMK RSBI (SMKN 2 Salatiga), SMK yang telah memiliki Sertifikasi Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 sebanyak 10 SMK, terdapat 5 SMK sebagai tempat uji kompetensi bagi siswa dan guru, teaching factory bersama SMK Kota Salatiga, terdapat 2 SMK yang memiliki Bussinees Center, terdapat 25 jenis jurusan di SMK Kota Salatiga, prosentase siswa SMK dibanding SMA = 70%:30%, hasil penelitian siswa SMA, Desa Vokasi, dan Lembaga Pendidikan Ketrampilan (LPK).

galeri foto
 belajar batik



 mesin dari LPK Kartika



mobil sampah rakitan SMK 2 Salatiga



sumber::



 
Top